Rabu, 05 November 2014

JURNAL PENYESUAIAN



JURNAL PENYESUAIAN
 JURNAL PENYESUAIAN
Ayat Jurnal Penyesuaian atau yang biasa disingkat dengan AJP adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode yang mana bertujuan untuk menyesuaikan saldo – saldo perkiraan/ akun – akun baik itu akun riil (harta, kewajiban, modal) maupun akun nominal (pendapatan dan beban) agar kiranya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaian dibuat sebelum membuat kertas kerja (worksheet) dan juga Laporan Keuangan.
Tujuan dari proses penyesuaian adalah :
·         Untuk mengukur keuntungan usaha secara tepat.
·         Agar setiap rekening riil, khususnya rekening-rekening aktiva dan utang menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode. 
·         Agar setiap rekening nominal (biaya dan penghasilan) menunjukkan biaya dan penghasilan yang diakui dalam suatu periode.
·         Untuk mempermudah menyusun neraca saldo debit dan kredit buku besar.
·         Untuk merekap saldo akun-akun buku besar.
·         Untuk menentukan saldo akun-akun buku besar yang sesuai dengan realita.
·         Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
·          Untuk mempermudah penyusunan kertas kerja.





Jenis-Jenis Ayat Jurnal Penyesuaian
Ayat-ayat jurnal penyesuaian ini dibuat oleh oleh subsistem akuntansi, yaitu setelah neraca saldo disusun. Ada lima jenis ayat jurnal penyesuaian :
1. Ayat jurnal accruals
Menyatakan peristiwa yang telah terjadi, tetapi penerimaan atau pengeluaran kasnya belum
dilaksanakan.
2. Ayat jurnal defferals
Menyatakan adanya penerimaan atau pengeluaran kas sebelum terjadinya peristiwa atau
transaksi yang terkait.
3. Ayat jurnal estimasi
Perhitungan bagian tahun bersangkutan dari suatu biaya yang mencakup beberapa periode ke
depan.
4. Ayat jurnal revaluasi
Menyatakan selisih antara nilai buku dan nilai sesungguhnya dari suatu aktiva atau perubahan
dalam prinsip akuntansi.
5. Ayat jurnal koreksi
Memperbaiki dampak kesalahan-kesalahan yang ditemukan dalam buku besar.
PENYEBAB ADANYA JURNAL PENYESUAIAN
Penyebab adanya pencatatan Ayat Jurnal penyesuian :
1.      Peristiwa yang tidak tercatat setiap hari karena tidak efisien untuk melakukannya.
2.      Biaya yang tidak tercatat selama periode akuntansi karena mereka berakhir dengan berlalunya waktu sebagai akibat dari transaksi harian
3.      Item yang mungkin tidak atau belum tercatat.
4.      Suatu kondisi  transaksi yang sudah terjadi, tetapi belum dilakukan pencatatan pada rekening yang bersangkutan.
5.      Kondisi yang rekeningnya sudah dicatat, tetapi kondisi saldo rekeningnya perlu dikoreksi, sehingga akan mencerminkan nilai yang sebenarnya.
Pencatatan jurnal penyesuaian dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
  1. Deferal    : Penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang dicatat dalam akun.
  2. Akrual      : Pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat dalam akun.
Jurnal penyesuaian disusun berdasarkan data dari neraca saldo dan data penyesuaian akhir periode. Tidak semua akun-akun yang ada di neraca saldo dibuatkan jurnal penyesuaian, akun-akun yang perlu dibuatkan jurnal penyesuaian adalah :

Ngo
Macam Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian
1
Pemakaian perlengkapan
Beban Perlengkapan
Perlengkapan
2
Piutang pendapatan/pendapatan yang masih harus diterima
Piutang……
Pendapatan……
k3
Hutang beban/beban yang masih harus dibayar
Beban……
Hutang……
4
Hutang pendapatan/pendapatan diterima dimuka
a.    Dicatat sebagai pendapatan diterima dimuka (hutang/neraca)

b.   Dicatat sebagai pendapatan….. (laba rugi)



……diterima dimuka
Pendapatan……


Pendapatan……
……diterima dimuka
5
Beban dibayar dimuka
a.    Dicatat sebagai hutang/pendekatan Neraca

b.   Dicatat sebagai beban/pendekatan laba rugi

Beban……
……dibayar dimuka


……dibayar dimuka
Beban……
6j
Kerugian piutang/piutang yang tak tertagih
Beban Kerugian Piutang
Cadangan Kerugian Piutang
7
Penyusutan aktiva tetap
Beban Penyusutan……
Akumulasi Penyusutan……
8
Persediaan barang dagangan
a.    Pendekatan Ikhtisar Laba Rugi



b.   Pendekatan Harga Pokok Penjualan

Ikhtisar L/R
Persediaan Barang Dagang (awal)
Persediaan Barang Dagang (akhir)
Ikhtisar L/R

Harga Pokok Penjualan
Persediaan Barang Dagang (awal)
Pembelian
Beban Angkut Pembelian
Persediaan Barang Dagang (akhir)
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
Harga Pokok Penjualan

Penjurnalan dari transaksi-transaksi tersebut sama seperti pada perusahaan jasa, kecuali untuk persediaan barang dagang. Jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara perpetual, maka persediaan pada akhir periode sudah menunjukkan saldo yang sebenarnya sehingga tidak diperlukan penyesuaian terhadap persediaan. Akan tetapi jika perusahaan menggunakan sistem pencatatan persediaan secara fisik, maka pada akhir periode harus membuat penyesuaian untuk saldo persediaan dan melakukan stock opname, karena pada akhir periode saldo persediaan belum menunjukkan jumlah yang sebenarnya. Penyesuaian terhadap persediaan barang dagang ini dilakukan sehubungan dengan penentuan harga pokok penjualan.
Pencatatan jurnal penyesuaian pada perusahaan jasa dan perusahaan dagang, pada dasarnya sama, tetapi pada perusahaan dagang, terdapat 8 akun lagi yang perlu disesuaikan dan kedelapan akun ini tidak ada pada perusahaan jasa. Kedelapan akun tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Persediaan Barang Dagangan.
Yaitu Persediaan barang yang dibeli untuk dijual kembali. Dari dua metode pencatatan barang dagangan yaitu Metode Fisik(Periodik) dan Metode Perpetual (Terus Menerus).Hanya Metode Fisik yang memerlukan Penyesuaian karena metode ini melakukan perhitungan persediaan akhir pada akhir periode atau secara berkala.
Sedangkan Metode Perpetual,apabila terjadi perubahan persediaaan (seperti: pembelian,penjualan,pengembalian) maka langsung dicatat di buku pembantu Persediaan Barang Dagangan. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa dalam metode perpetual ada dibuat penyesuaian,apabila terjadi kerusakan terhadap persediaan yang terjadi  pada akhir periode setelah dilakukan perhitungan Fisik.

Ayat Jurnal penyesuaian untuk persediaan barang dagangan dapat menggunakan 2 cara:
a.       Menggunakan Perkiraan Ikhtisar R/L
·         AJPnya pada Awal Periode:


Ikhtisar R/L
             Persediaan Barang Dagangan

xxx
-
-
Xxx
           
·         AJPnya Pada Akhir Periode:


Persediaan Barang Dagangan
             Ikhtisar R/L

xxx
-
-
Xxx
Contoh :
Dalam neraca saldo PD NUSA 30 Desember 2013, akun persediaan barang dagang seharga Rp 145.000.000,-
Data penyesuaian, harga persediaan barang dagang akhir adalah Rp 122.500.000,-
Jurnal Penyesuaian :
Ikhtisar Laba Rugi                              Rp 145.000.000,-
                            Persediaan Barang Dagang (Awal)                    Rp 145.000.000,-
Persediaan Barang Dagang (Akhir)                             Rp 122.500.000,-
                            Ikhtisar Laba Rugi                                              Rp 122.500.000,-

b.      Perkiraan Harga Pokok Penjualan (HPP)
 Ada 2 unsur
1)      Unsur yang menambah HPP: Persediaan Barang Dagangan Awal,Pembelian,Beban Angkut Pembelian.
2)      Unsur yang Mengurangi HPP: Persediaan Barang Dagangan Akhir, Retur Pembelian Dan Potongan Pembelian.

AJPnya dengan menggunakan HPP:


Harga Pokok Penjualan
              Persediaan Barang Dagangan
              Pembelian
              Beban Angkut Pembelian

xxx
-
-
-
-
xxx
xxx
xxx

Persediaan Barang Dagangan
Retur Pembelian
Potongan Pembelian
              Harga Pokok Penjualan

xxx
xxx
xxx
-

-
-
-
Xxx

Contoh :
Dalam neraca saldo PD NUSA diketahui data sebagai berikut :
Persediaan barang dagang      Rp.6.500.000,-
Pembelian                                Rp. 35.000.000,-
Retur pembelian                                  Rp.      650.000,-
Beban angkut pembelian         Rp.      250.000,-
Potongan pembelian                Rp.200.000,-
Data penyesuaian menunjukkan persediaan barang dagang akhir sebesar Rp. 10.000.000,-.
Jurnal Penyesuaian :
Harga Pokok Penjualan                                   Rp 41.750.000,-
                          Pembelian                                                              Rp 35.000.000,-
                          Beban Angkut Pembelian                                     Rp      250.000,- 
                          Persediaan Barang Dagang (Awal)                       Rp    6.500.000,-
Retur Pembelian                                                           Rp     650.000,-
Potongan Pembelian                                                    Rp     200.000,-
Persediaan Barang Dagang (Akhir)                             Rp 10.000.000,-
                    Harga Pokok Penjualan                         Rp 10.850.000,-

  1. Taksiran Kerugian Piutang
Yaitu Menaksir atau memperkirakan saldo piutang kepada para debitur yang mungkin dinyatakan tidak dapat tertagih pada akhir periode.
AJPnya

Beban Kerugian Piutang
              Cadangan Kerugian Piutang

xxx
-
-
Xxx

Besarnya Taksiran kerugian piutamg berupa suatu persentase(%) dari saldo Piutang akhir periode.


Contoh :
Tanggal 31 Desember 2013 PD MAJU memiliki piutang sebesar Rp 7.000.000,00. Perusahaan menetapkan besar kerugian piutang adalah 10% dari total piutang.
Perhitungan :
Kerugian piutang = 10% x Rp 7.000.000,-= Rp 700.000,-
Jurnal Penyesuaian :
Beban Kerugian Piutang                                 Rp 700.000,-
            Cadangan Kerugian Piutang                                       Rp 700.000,-

  1. Pemakaian Perlengkapan
Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan maksud untuk digunkan dalam operasi perusahaan ( tidak untuk dijual kembali).Perlengkapan adalah bahan-bahan yang dibeli dengan maksud untuk digunakan dalam operasi perusahaan ( tidak untuk dijual kembali). Perlengkapan biasanya didebet ke akun aktiva pada saat dibeli. Pengakuan atas perlengkapan yang digunakan akan ditunda sampai proses penyesuaian dilakukan,yaitu ketika dilakukan perhitungan fisik atas perlengkapan. Selisih antara saldo akun perlengkapan(Aktiva)  dengan beban perlengkapan mencerminkan perlengkapan yang telah digunakan (beban) selama periode berjalan.
Pada waktu terjadi transaksi pembelian perlengkapan dapat dicatat dengan 2 cara, yaitu dicatat sebagai harta dengan mendebet perkiraan perlengkapan atau dicatat sebagai beban dengan mendebet perkiraan beban perlengkapan.

AJP yang dibuat akhir periode:
·   Jika dicatat sebagai harta

Beban Perlengkapan
              Perlengkapan

xxx
-
-
xxx
Dicatat sebesar Perlengkapan yang dipakai selama periode akuntansi yang bersangkutan.
·   Jika dicatat sebagai beban

Perlengkapan
              Beban Perlengkapan

xxx
-
-
xxx
Dicatat sebesar perlengkapan yang masih ada pada akhir periode akuntansi.
Contoh :
Pada tanggal 1 Juni 2013, saldo akun perlengkapan berjumlah Rp. 3.500.000,-. Pada akhir periode perlengkapan yang tersisa berjumlah Rp. 500.00,-
Perhitungan :
Perlengkapan yang digunakan = Rp 3.500.000,- - Rp 500.000,-
                                                                 = Rp 3.000.000,-
Jurnal Penyesuaian :
Beban Perlengkapan                                       Rp 3.000.000,-
            Perlengkapan                                                               Rp 3.000.000,-

  1. Beban dibayar dimuka
Yaitu pengeluaran yang sudah terjadi dalam satu periode,tetapi merupakan beban periode yang akan datang. Perusahaan seringkali melakukan pembayaran beban dimuka(persekot). Artinya membayar sejumlah beban untuk beberapa waktu yang akan datang dan kadang-kadang melampaui batas akhir periode akuntansi. Apabila pada akhir periode akuntansi dijumpai beban-beban yang sseharusnya dibebankan pada periode yang akan datang,maka harus dilakukan penyesuaian untuk menentukan beban yang berstatus beban dibayar dimuka.
Jurnal yang dibuat pada waktu terjadi transaksi pembayaran beban dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dicatat sebagai harta dengan mendebet perkiraan “.....dibayar dimuka” atau dicatat sebagai beban dengan mendebet perkiraan”Beban............”

AJP yang dibuat pada akhir periode:
·         Jika dicatat sebagai harta

Beban............................
..........dibayar dimuka

xxx
-
-
Xxx
-Dicatat sebesar beban yang terpakai pada periode akuntansi yag bersangkutan
-Nama Perkiraan dilengkapi dengan jenis beban yang dibayar



Contoh :
Pada tanggal 1 September 2013, dibayar sewa gedung sebesar Rp. 4.800.000,- untuk masa satu tahun.
Perhitungan :
Karena dicatat sebagai harta, maka akun yang ingin disesuaikan adalah harta. Beban yang diakui pada periode tersebut hanya 4 bulan
1 sep s/d 31 des = 4 bulan
4/12 x  Rp 4.800.000,- = Rp 1.600.000,-

Jurnal Penyesuaian :
Beban Sewa                                        Rp 1.600.000,-
                               Sewa Dibayar Dimuka                                         Rp 1.600.000,-

·         Jika dicatat sebagai Beban

..........dibayar dimuka
Beban..................

xxx
-
-
Xxx
-Dicatat sebesar beban yang belum terpakai pada periode akuntansi yang bersangkutan
-Nama perkiraan dilengkapi dengan jenis beban yang dibayar
Perhitungan :
8/12 x Rp 4.800.000,-= Rp 3.200.000,-
Jurnal penyesuaian :
Sewa Dibayar Dimuka                                    Rp 3.200.000,-
                               Beban Sewa                                                         Rp 3.200.000,-

  1. Penyusutan Aktiva Tetap
Yaitu  Alokasi harga perolehan aktiva tetap kepada periode-periode akuntansi dalam masa penggunaannya. Nilai aktiva tetap turun setiap saat sehingga setelah habis masa penggunaannya dianggap sudah tak memberikan manfaat ekonomi lagi bagi perusahaan. Dengan kata lain suatu aktiva tetap yang telah habis masa penggunaannya, dianggap habis pakai sehingga merupakan kerugian sebesar harga perolehannya. Jadi penggunaan Aktiva Tetap berwujud ini harus dibebankan pada suatu periode akuntansi.
AJP Yang dibuat:

Beban Penyusutan......................
            Akumulasi Penyusutan................

Xxx
-
-
Xxx
-Besarnya penyusutan dicatat berdasarkan persentase(%) penyusutan dari aktiva tetap yang bersangkutan.
-Nama perkiraan tersebut dilengkapi dengan nama akiva tetap yang disusutkan.

Contoh :
Sebuah perusahaan membeli mesin dengan harga perolehan sebesar Rp 360.000.000,- . Diperkirakan nilai residu dari mesin tersebut setelah 12 tahun dipakai adalah sebesar Rp 60.000.000,-
Perhitungan :
Rp 360.000.000,-- Rp 60.000.000,-= Rp 25.000.000,- per tahun
12 tahun
Jurnal penyesuaian :
Beban Penyusutan Mesin                                   Rp 25.000.000,-
                                                                                                        Akumulasi Penyusutan Mesin     Rp 25.000.000,-

Selain dengan persentase(%), besarnya penyusutan dapat ditentukan pula dengan metode-metode berikut:
1)   Metode Garis Lurus
Metode ini sangat sederhana dan paling banyak digunakan. Dengan metode ini besarnnya penyusutan periodik sama.
2)   Metode Jumlah Angka Tahun
Metode ini termasuk metode penyusutan dipercepat,karena penyusutan periodik besarnya dari periode ke periode semakin kecil.
3)   Metode Saldo Menurun
Dalam metode ini penyusutan untuk setiap periode ditetapkan dengan persentase tertentu dari  nilai buku aktiva yang bersangkutan.
4)   Metode Satuan Jam Kerja
Metode ini besar penyusutan ditetapkan atas dasar jam kerja yang dapat tercapai dalam periode yang bersangkutan.
5)   Metode Satuan Hasil Produksi
Metode ini besar Penyusutan berdasarkan jumlah satuan yang dihasilkan dalam periode yang bersangkutan.

Dari  kelima metode diatas, yang lebih sering digunakan yaitu metode garis lurus sebab metode ini lebih sederhana dan mudah untuk digunakan.
  1. Beban yang masih harus dibayar
Yaitu beban yang sudah menjadi hak perusahaan dalam suatu periode tetapi sampai akhir periode uang belum dibayar,harus dicantumkan dalam neraca sebagai utang biaya dan harus termasuk pula dalam perkiraan beban.

AJP yang dibuat:

Beban......................
                   Utang ................

xxx
-
-
Xxx
Nama perkiraan tersebut dilengkapi dengan jenis bebannya

Contoh :
Perusahaan mempekerjakan 5 pekerja dengan upah @Rp. 50.000,- per hari. Upah dibayarkan setiap hari Sabtu untuk masa enam hari kerja. Pembayaran upah terakhir dilakukan pada hari Sabtu tanggal 29 Desember 2013. Beban upah yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2013 adalah satu hari, yaitu Senin, 31 Desember 2013.
Perhitungan :
5 (pekerja) x 1 (hari) x Rp 50.000,- = Rp 250.000,-
Jurnal penyesuaian :
Beban Gaji                                                      Rp 250.000,-
            Hutang Gaji                                                                Rp 250.000,-

  1. Pendapatan yang masih harus diterima
Yaitu Pendapatan yang sudah menjadi hak perusahaan dalam suatu periode,tetapi sampai dengan akhir  periode uangnya belum diterima. Pendapatan yang masih harus diterima disebut juga Piutang Pendapatan.
Apabila suatu pendapatan telah menjadi hak perusahaan tetapi belum diterima pada periode yang bersangkutan,maka pada akhir periode harus dibuat AJP Untuk mengakui jumlah pendapatan yang belum diterima tersebut sebagai pendapatan.

AJP yang dibuat:

Piutang......................
            Pendapatan ................

Xxx
-
-
Xxx

Contoh :
Pekerjaan jasa yang telah selesai dikerjakan pada bulan Juni 2013 tetapi belum diserahkan kepada pemesan seharga Rp 5.200.000,-
Jurnal Penyesuaian :
Piutang Pendapatan                                        Rp 5.200.000,-
            Pendapatan                                                                 Rp 5.200.000,-

  1. Pendapatan yang diterima dimuka
Yaitu Pendapatan yang sudah diterima dalam suatu periode,tetapi merupakan pendapatan untuk periode yang akan datang. Pendapatan yang diterima dimuka tidak boleh diperhitungkan sebagai pendapatan, melainkan harus diperlakulan sebagai utang,sebab pada hakikatnya perusahaan belum berhak atas pendapatan tersebut.
Transaksi dapat dicatat dengan 2 cara:
·         Dicatat sebagai Utang

......................diterima dimuka
Pendapatan ................

xxx
-
-
Xxx
Dicatat sebesar jangka waktu yang telah dijalani
Contoh :
Pada tanggal 1 Mei 2013, diterima pembayaran sewa gedung sebesar Rp. 3.600.000,- untuk masa satu tahun.
Perhitungan :
1 mei s/d 31 des = 8 bulan
8/12 x Rp 3.600.000,- = Rp 2.400.000,-
Jurnal Penyesuaian :
Sewa Diterima Dimuka                                   Rp 2.400.000,-
                               Pendapatan Sewa                                                 Rp 2.400.000,-

·         Dicatat sebagai Pendapatan

Pendapatan................. ...
...........diterima dimuka

xxx
-
-
Xxx
Dicatat sebesar jangka waktu yang belum dijalani

Perhitungan :
Karena dicatat sebagai akun pendapatan sewa, maka perusahaan hanya boleh mengakui pendapatan sebesar Rp 2.400.000,- yaitu dari 1 mei sampai dengan 31 desember, maka untuk mengisi saldo di jurnal penyesuaian perhitungannya :
Rp 3.600.000,-- Rp 2.400.000,- = Rp 1.200.000,-
Jurnal penyesuaian :
Pendapatan Sewa                    Rp 1.200.000,
                               Sewa Diterima Dimuka                                        Rp 1.200.000,-





Contoh :

Neraca sisa Perusahaan Angkutan Sejahtera pada tanggal 31 Desember 2004 adalah sebagai berikut.

Neraca Sisa

N0.
Nama Akun
Debit
Kredit
11
Kas
Rp 1.800.000

12
Piutang Usaha
Rp 1.500.000

13
Perlengkapan
Rp 500.000

14
Sewa Dibayar di Muka
Rp 2.000.000

15
Kendaraan
Rp 100.000.000

16
Akumulasi Penyusutan Kendaraan

Rp 40.000.000
21
Utang Usaha

Rp 5.000.000
31
Modal H.Ahmad

Rp 50.000.000
32
Prive H.Ahmad
Rp 600.000

41
Pendapatan Angkutan

Rp 30.000.000
51
Beban Gaji
Rp 16.000.000

52
Beban Bunga
Rp 700.000

53
Beban Asuransi
Rp 1.800.000

54
Beban Lain-Lain
Rp 100.000


Total
Rp 125.000.000
Rp 125.000.000

Data penyesuaian :
a)      Persediaan perlengkapan tanggal 31 Desember Rp 200.000,00.
b)      Sewa dibayar 1 April 2004 untuk 1 tahun.
c)      Kendaraan disusutkan 20% setahun.
d)     Pendapatan angkutan yang masih harus diterima Rp 1.500.000,00.
e)      Beban gaji karyawan yang masih harus dibayar sebesar Rp 300.000,00.
f)       Beban bunga yang masih harus dibayar sebesar Rp 50.000,00.
g)      Asuransi dibayar tanggal 1 September 2004 untuk 1 tahun.
h)      Taksiran piutang tidak tertagih 2%.
Berdasarkan neraca sisa dan data penyesuaian di atas,buatlah jurnal penyesuaian!
Jawab :

Tanggal
Uraian
Ref
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
2004
31
a) Beban Perlengkapan

300.000

Desember

Perlengkapan


300.000

31
b) Beban Sewa

1.500.000



Sewa di bayar di muka


1.500.000

31
c) Beban penyusutan kendaraan

20.000.000



Akumulasi penyusutan kendaraan


20.000.000

31
d) Piutang pendapatan angkutan

1.500.000



Pendapatan angkutan


1.500.000

31
e) Beban gaji

300.000



Utang gaji


300.000

31
f) Beban bunga

50.000



utang bunga


50.000

31
g) Asuransi di bayar di muka

1.200.000



Beban asuransi


1.200.000

31
h) Kerugian piutang tidak tertagih

30.000



Cadangan piutang tidak tertagih


30.000


Total

24.880.000
24.880.000

Penjelasan
a)      Perlengkapan yang sudah dipakai :
Rp 500.000,00 – Rp 200.000,00 = Rp 300.000,00
b)      Sewa yang sudah menjadi beban tahun 2004 = 9 bulan ( 1 April sampai dengan 31 Desember 2004) :
9/12 x Rp 2.000.000,00 = Rp 1.500.000,00.
c)      Penyusutan kendaraan 1 tahun :
20%  x Rp 100.000.000,00 = Rp 20.000.000,00.
d)     Pendapatan angkutan yang masih harus diterima dianggap sudah merupakan pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya Rp 1.500.000,00.
e)      Gaji yang masih harus dibayar merupakan utang kepada karyawan karena sebenarnya suah menjadi beban tahun 2004.
f)       Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang sudah menjadi beban tahun 2004 tetapi masih ditangguhkan pembayarannya.
g)      Asuransi yang sudah menjadi beban tahun 2004 adalah 4 bulan terhitung 1 September sampai dengan 31 September 2004 :
4/12 x Rp 1.800.000,00 = Rp 600.000,00.
h)      Taksiran piutang tidak tertagih :
2% x Rp 1.500.000,00 = Rp 30.000,00.


Sumber :
Buku Siklus Akuntansi Tingkat 1 SMK, Penerbit Yudhistira.

2 komentar:

Unknown mengatakan...

Apakah Anda mencari pinjaman? Atau anda telah menolak pinjaman oleh bank atau lembaga keuangan untuk satu atau lebih alasan? Anda memiliki tempat yang tepat untuk solusi pinjaman Anda di sini! Kami memberikan pinjaman kepada perusahaan dan individu pada tingkat bunga rendah dan terjangkau dari 2%. Silahkan hubungi kami melalui e-mail hari ini melalui christianmorganloanservices@gmail.com

DATA PEMOHON:

1) Nama Lengkap:
2) Negara:
3) Alamat:
4) Negara:
5) Sex:
6) Status Pernikahan:
7) Bekerja:
8) Nomor Telepon:
9) Posisi di tempat kerja:
10) Pendapatan Bulanan:
11) Jumlah Pinjaman Dibutuhkan:
12) Durasi Pinjaman:
13) Pinjaman Bunga:
14) Agama:
15) Apakah Anda sudah menerapkan sebelumnya;
16) Tanggal lahir;

Terima kasih,
Ibu Christian

Xclmedia mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

Template by:

Free Blog Templates